Desain Ruko 2 Lantai Minimalis Modern |
Saat ini banyak sekali jasa arsitek gampang kita temui di dimana-mana. Di koran, majalah, bahkan media sosial pun dengan mudah kita menemukan jasa arsitek tersebut.
Jika Anda sedang dalam tahap membangun rumah, kantor, atau
tempat usaha dan ingin menggunakan jasa arsitek, kami jelaskan beberapa tips-tips
dalam “berhubungan” dengan arsitek :
1. Pilih Arsitek Berkualitas Bagus
Biasanya, marketing
yang paling bagus untuk bidang jasa, adalah sistem dari mulut ke mulut.
Seseorang yang mempunyai track record baik, tentu akan cepat menyebar berita
tentangnya. Begitu pula dengan arsitek. Seorang klien yang puas
karena bangunan barunya terlihat sempurna di matanya, pasti akan
membanggakan diri dan memperkenalkan arsitek yang merancangnya kepada teman,
relasi, keluarga dan kerabat. Dengan sistem ini, maka arsitek akan terkenal
dengan sendirinya. Oleh sebab itu, cobalah menanyakan kepada teman, saudara,
atau relasi, yang mempunyai pengalaman dengan arsitek yang berkualitas. Dengan
pencarian seperti ini, biasanya hasil yang didapat pun akan memuaskan Anda.
Jika tidak
ada referensi dari teman, mungkin Anda perlu untuk membaca majalah-majalah
arsitektur (majalah untuk arsitek, bukan majalah desain rumah). Biasanya yang
terlibat didalamnya adalah arsitek-arsitek ternama maupun arsitek-arsitek muda
yang karya desainnya diakui dimata sesama arsitek, sehingga tanpa diragukan
lagi hasilnya pasti bagus. Namun, mungkin mereka akan mematok harga yang mahal.
Namun bagi anda yang menilai “seni lebih dari segalanya” sehingga uang tidak
masalah bagi anda, maka cara ini cocok untuk anda.
2. Sampaikan Data-data Lengkap Tentang
Bangunan Yang Ingin Anda Bangun
Pada waktu
pertama bertemu arsitek bawalah data-data mengenai site / lahan yang akan anda
bangun. Beberapa aspek fisik seperti luas lahan, letak jalan, kondisi tetangga
kanan-kiri, kondisi fisik tanah dan arah hadap lahan. Arsitek akan mengolah
semua info tersebut menjadi konsep pra design. Berikanlah data-data yang
diminta oleh arsitek, karena akan berpengaruh pada hasil pra design sang
arsitek.
Sampaikanlah
juga keinginan Anda mengenai konsep bangunan yang Anda inginkan. Beberapa klien
yang kami pernah bantu, sudah mempunyai konsep mengenai bangunan yang diidamkannya.
Sebagai contoh, konsep yang mengacu kepada model design; anda mempunyai impian
membangun rumah dengan gaya minimalis, modern, mediterania, atau klasik, dsb.
Selain model, berikanlah informasi mengenai jumlah penghuni, kegiatan penghuni,
bahkan sampai profesi anda sebagai penghuni.
Arsitek yang
baik akan bisa menerjemahkan info yang anda berikan menjadi konsep pra design.
Dalam konsep pra design ini biasanya sudah terwadahi beberapa aspek seperti sirkulasi,
bentuk fasad, pola ruang, pembagian area (publik dan privat), dsb.
3. Pertimbangkan Harga dan Produk
Konsultasi
Anda perlu
memperhatikan harga jasa dari sang arsitek. Pada saat pertemuan awal, sang
arsitek akan memberikan harga jasa atau fee mereka.
Pertimbangkan juga produk yang mereka berikan, apakah sesuai dengan fee yang
mereka tawarkan. Arsitek ternama akan memasang harga yang mahal. Begitu juga
sebaliknya, banyak arsitek yang memasang harga murah. Biasanya perhitungan
biaya fee arsitek ada dua macam. Pertama, berdasarkan sekian persen dari
Rencana Anggaran Biaya Bangunan (RAB), yang kedua berdasarkan luas bangunan alias
permeter persegi.
Untuk sistem
persen, menurut buku “Pedoman Hubungan Kerja antara Arsitek dengan
Pemberi Tugas” tahun 1991, besarnya fee arsitek untuk rumah tinggal
berkisar antara 5-8%. Tergantung
pada besar-kecil bangunan dan biaya RAB keseluruhan.
Sedangkan
untuk sistem per meter persegi, tidak ada patokan khusus yang mengikat. Kisaran
harga sangat bervariasi, mulai dari Rp.
5.000,00/m2 sampai ratusan ribu bahkan jutaan permeter persegi. Biasanya fee
ini dihitung menurut luasan bangunan, bukan luasan lahan (kecuali untuk design
halaman dan taman). Untuk pertimbangan harga per meter ini, tergantung anda
dalam memilihnya.
Produk dari
arsitek bervariasi sesuai yang anda inginkan, tentunya dalam lingkup
arsitektural. Secara lengkap (paket lengkap), arsitek akan memberikan sketsa
konsep, denah, tampak/fasad bangunan, gambar 3 dimensi untuk fasad dan pola
ruang, gambar kerja (gambar panduan untuk kontraktor lapangan) dan gambar
detail-detail arsitektural dari bagian-bagian rumah anda.
Beberapa
arsitek menawarkan paket desain, dari yang sederhana, sampai yang komplit.
Komplit tidaknya produk tergantung paket harga yang diambil. Semakin komplit
produk yang anda inginkan, semakin mahal biaya yang anda keluarkan. Namun saran
saya, lebih baik anda ambil desain yang komplit, sehingga nanti dalam
pelaksanaan, anda tidak kesulitan menerjemahkan bagian per bagian. Selain itu,
karena menjadi satu kesatuan design, konsep/ tema di seluruh bagian akan
menyatu.
4. Jangan Sia-siakan Masa Konsultasi
Setelah terjadi kesepakatan harga, dalam setiap proses
desainnya, anda berhak untuk mengkonsultasikan segal hal yang berhubungan
dengan bangunan anda. Tanyakanlah kepada arsitek pertimbangan-pertimbangan yang
mungkin anda ambil sehubungan dengan aktivitas anda didalamnya. Anda bisa
berkonsultasi dimana saja, dikantor arsitek, dirumah, atau di proyek. Bahkan
mungkin juga dilakukan diluar mungkin karena faktor lokasi dsb.
Masa konsultasi pun bervariasi, begitu juga jadwal. Semua
bisa di negosiasikan. Sebenarnya yang paling penting dalam menyewa jasa seorang
arsitek adalah untuk konsultasi, bukan sekedar membeli gambar design. Kalau
sekedar membeli gambar, anda tidak perlu menyewa seorang arsitek. Saat ini
banyak sekali jasa gambar yang murah. Bagi anda yang menginginkan gambar saja
(tanpa perlu repot2 berkonsultasi), anda bisa mendapatkan harga yang murah
dengan gampang. Banyak sekali konsultan-konsultan yang menawarkan harga yang
sangat murah (banyak iklan-iklan yang menawarkan jasa tersebut di media-media).
Desain Rumah 1 Lantai Minimalis |
5. Mintalah Arsitek
Dalam Pengawasan Pembangunan
Banyak sekali kasus dimana gambar design dari arsitek tidak
sesuai dengan hasil akhirnya. Hal ini disebabkan arsitek tidak mengawasi
pembangunan. Anda bisa meminta pengawasan pembangunan kepada sang arsitek.
Dalam praktek profesional, paket komplit dalam fee arsitek yang ditawarkan,
biasanya pengawasn sudah termasuk didalamnya, yakni sekian persen dari biaya
total. Tentu hal ini akan menjamin hasil akhir bangunan yang anda impikan akan
sesuai dengan designnya.
Namun ada juga arsitek yang hanya menyerahkan gambar saja,
tanpa pengawasan. Maka untuk biaya pengawasan akan ditambahkan lagi diluar
biaya gambar. Pengawasan akan dilakukan secara berkala, seminggu dua kali,
seminggu sekali, atau dua minggu sekali. Sangat bervariasi tergantung
masing-masing arsiteknya. Dalam paket, biasanya pengawasan berkala sudah
dijadwalkan, namun apabila anda menginginkan pengawasan diluar jadwal, anda
harus membayar biaya tambahan untuk pengawasan tersebut.
Untuk menghindari kesalahan dan perubahan design yang
terlalu banyak dalam pengaplikasiannya, mintalah pada arsitek untuk memberikan
referensi kontraktor yang terpercaya dan terbiasa bekerja sama dengannya. Hal
ini tentu akan melancarkan pembangunan. Hal-hal yang terjadi dilapangan akan
bisa sinkron karena kontraktor sudah terbiasa bekerja sama dengan sang arsitek.
Kesalahan-kesalahan pun akan bisa diminimalisir. Tentu saja hal ini akan
berpengaruh pada budget yang anda keluarkan, budget menjadi lebih hemat karena
waktu dan material tidak ada yang terbuang percuma. Dan tentunya kepuasan anda
menjadi hal yang tak tergantikan.
Desain Rumah 2 Lantai Minimalis |
6. Bayarlah Sesuai Ketentuan
Setelah terjadi kesepakatan awal soal harga, bayarlah sesuai
ketentuan yang diajukan arsitek. Model pembayaran ini juga bervariasi,
tergantung sang arsitek. Pada umumnya, untuk langkah awal pembayaran
menggunakan DP (Down Payment) sebesar 50%. Kemudian sisanya dibayarkan sesuai
termin, atau juga pada saat gambar selesai semuanya. Beberapa arsitek
menggunakan rumus 50-45-5. Artinya, DP 50%, selesai gambar turun 45%, dan
sisanya sebesar 5% sebagai biaya pengawasan lapangan.
Pembayaran kepada arsitek menurut termin sesuai dengan progres
yang diajukan kepada Anda. Anda bisa menyampaikan secara langsung (sekaligus
berkonsultasi), atau via transfer. Gunakanlah waktu bertemu dengan arsitek
untuk selalu berkonsultasi. Hal ini tidak akan menyia-nyiakan uang yang Anda
keluarkan untuk sang arsitek.
Beberapa arsitek juga menyediakan jasa konsultasi dengan
biaya per jam. Dan besarnya biaya per jam juga tergantung dari masing-masing
arsitek. Dalam hal ini disebut arsitek junior, senior,asisten arsitek, dsb.
Mulai dari Rp. 10.000,00/jam hingga ratusan ribu.
7. Konsultasikanlah Jika Ingin Merenovasi Ulang
Jika suatu saat Anda menginginkan renovasi ulang,
konsultasikanlah dengan arsitek awal. Hal ini akan menghindari perbedaan konsep
dari bangunan awal. Renovasi bisa berupa mengurangi, menambah, atau merubah
bentuk dan ruangan. Perubahan ini perlu pemikiran ulang lagi dari si arsitek
untuk bisa menyatu dengan skema awal.
Jika Anda tidak ingin menggunakan arsitek lagi, sedangkan Anda
bermaksud membangun rumah secara bertahap, mungkin anda baiknya anda meminta
design yang berkembang. Artinya, design yang dihasilkan oleh arsitek, merupakan
design yang bisa anda kembangkan sendiri mengacu pada design sang arsitek.
Desain berkembang ini sekarang saat diminati oleh banyak orang karena minimnya
budget saat membangun. Namun, karena tidak terkonsep dengan baik (dikarenakan
tanpa arsitek), maka hasil yang didapat pun amburadul, tidak bertema dan tidak
berkonsep. Pola ruang, sirkulasi, penghawaan dan aspek2 lainnya menjadi tidak
maksimal.
Sekarang tergantung Anda, apakah akan menyewa jasa arsitek,
atau tetap Anda rancang sendiri daripada mengeluarkan biaya yang mungkin tidak
sedikit. Namun mungkin Anda perlu pertimbangkan, berapa perbandingan besar
biaya untuk menyewa jasa seorang arsitek, dengan biaya yang harus Anda
keluarkan untuk kesalahan-kesalahan design, struktur, dan yang paling penting,
biaya untuk memuaskan hati Anda.
Sumber : dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar