Rabu, 02 April 2014

Furniture Kayu Pinus

Desain Food Court Minimalis
Kali ini saya akan mencoba membahas sedikit mengenai kayu pinus untuk alternative bahan furniture selain menggunakan bahan-bahan multipleks, blockboard, mdf, dan sejenisnya.

Kayu pinus ini termasuk jajaran kayu dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Kayu pinus memiliki warna natural yang cerah, mempunyai serat kayu yang halus, sehingga mudah diaplikasikan untuk bahan furniture.


Selain itu, kayu pinus ini termasuk jenis kayu yang sangat mudah terserang jamur. Untuk mencegah hal tersebut, biasanya dilakukan pengeringan sesegera mungkin setelah proses pemanenan atau penebangan kayu pinus ini.

Kayu pinus ini juga tidak kuat ( mudah lapuk ) jika bersentuhan langsung dengan tanah atau terkena panas dan hujan secara terus-menerus, sehingga kurang cocok untuk diaplikasikan untuk furniture di luar ruangan dan furniture taman. Untuk mengatasi hal tersebut, anda isb menggunakan laminasi (finishing) pada bagian yang berbidang lebar.

Kayu pinus ini tergolong kayu lunak. Kayu pinus ini tergolong kayu lunak karena adanya fakta bahwa pohon pinus dapat bertahan pada perubahan musim. Hal ini dilihat pada daunnya yang tidak pernah berguguran, tidak seperti kayu jenis keras, yang kehilangan daunnya  akibat perubahan musim. Disamping itu karena tergolong kayu jenis lunak, maka akan lebih memudahkan pemotongannya dalam membentuk berbagai macam furniture.

Ada hal yang perlu anda perhatikan pada saat kayu pinus sudah memasuki tahap finishing (pewarnaan). Biasanya, proses finishing pada furniture yang terbuat dari kayu pinus ini akan lebih sulit dari finishing furniture dari jenis kayu lainnya. Kesulitan tersebut tak lain adalah proses perataan warnanya. Kayu pinus memiliki mata dan kantong minyak yang lebih keras isbanding kayu lainnya,  sehingga penyerapan bahan finishing pada bagian mata dan kantong minyak kurang maksimal yang dapat mengakibatkan warna jadi belang (tidak rata).

Semoga Bermanfaat. Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar